PUASA
DAN MANFAAT
Surat Al-Baqarah ayat 183:
“Yaa ayyuhal ladziina aamanuu kutiba ‘alaikumush shiyaamu kamma kutiba ‘alalladziina min koblikum la’allakum tattaquun” (Hai sekalian orang-porang yang beriman, diwajibkan atas kamu puasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang terdahulu dari kamu supaya kau bertaqwa).
Pakar medis menilai orang yang berlebihan dalam makan dan minum berusia lebih pendek karena saluran pencernaannya dipergunakan melebihi kapasitas sebenarnya. Terkait hal ini, Rasulullah bersabda, "Tidak ada wadah yang paling buruk yang dipenuhi oleh keturunan Adam selain perut, padahal untuk kelanjutan hidupnya hanya butuh beberapa suap saja."
Imam Ali berkata,"Orang yang sedikit makan, pikirannya lebih bersih." Petuah singkat ini memuat berbagai kebijaksanaan yang menjulang. Ketika lapar, afeksi manusia lebih halus dan kesadarannya semakin meningkat.. Kini petuah Imam Ali itu terbukti secara ilmiah.
“Yaa ayyuhal ladziina aamanuu kutiba ‘alaikumush shiyaamu kamma kutiba ‘alalladziina min koblikum la’allakum tattaquun” (Hai sekalian orang-porang yang beriman, diwajibkan atas kamu puasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang terdahulu dari kamu supaya kau bertaqwa).
Pakar medis menilai orang yang berlebihan dalam makan dan minum berusia lebih pendek karena saluran pencernaannya dipergunakan melebihi kapasitas sebenarnya. Terkait hal ini, Rasulullah bersabda, "Tidak ada wadah yang paling buruk yang dipenuhi oleh keturunan Adam selain perut, padahal untuk kelanjutan hidupnya hanya butuh beberapa suap saja."
Imam Ali berkata,"Orang yang sedikit makan, pikirannya lebih bersih." Petuah singkat ini memuat berbagai kebijaksanaan yang menjulang. Ketika lapar, afeksi manusia lebih halus dan kesadarannya semakin meningkat.. Kini petuah Imam Ali itu terbukti secara ilmiah.
Allah
berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan
sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah
maka kamu akan sehat." Dengan
berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani,
rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang
menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara
psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.
Para
pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai
pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka
panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara
substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri
mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga
puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.
17
Manfaat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian
juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam
amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah
sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam
penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak
terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata
konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak
berpuasa.
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa
ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat
perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun
pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan
dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton
meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal
dan jantung.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat
sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil
dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian
tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak
bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan
hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian
di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital,
terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari
20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi
efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan
diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL),
meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin
(BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol /
diastol (S / D) rasio.
Kortisol
serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high
density lipoprotein (HDL), very
Low density lipoprotein(VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi
sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan
signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan
ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio
arteri umbilikalis S / D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi
kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat
berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa,
trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density
lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah
Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan
glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi
makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada
bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah
mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.
8. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa
penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat
berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi
secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi
peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi
ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan
apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian
"chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap
ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol,
melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut
tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
9. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat
puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang
terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format
ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan
merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam
lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk
tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel
baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang
mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja
lebih banyak lagi.
10. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh
Penelitian
menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat.
Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami
kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan
kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi
tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
11. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka
panjang
Penelitian
endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif
menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan
penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar.
Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka
panjang.
12. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat
lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian
tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan
hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian
tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon
hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.
13. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau
rematoid arthritis
Manfaat
lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya
penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang
diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis
penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara
membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi
bakteri.
14. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam
sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan
dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati
kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin
(LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam
tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan
nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat
sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa
seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya
15. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Seorang
peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental
termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan
kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata
puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh
dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya
yang masih banyak lagi.
16. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan
sesama manusia
Manfaat
puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan
manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik
dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan
Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa
dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya. Bertambahnya
kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi
sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih
sering. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan
dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang,
gembira, puas serta bahagia.
17. Menurunkan adrenalin
Keadaan
psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa
ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah
adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot
empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner,
meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan
jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak
protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan
resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner,
stroke dan lainnya.
Berbagai
kajian ilmiah melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa
sebulan penuh saat bulan ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh
manusia. Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan
starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia. Dalam
mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan
yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini. Manfaat
puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Wajar saja, bahwa
puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang
terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar